v
PENDAHULUAN
Hama tumbuhan adalah
organisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkemabanganya
terganggu. Ada beberapa kelompok hewan yang termasuk hama pada tanaman, yaitu salah satunya INSECTA.
INSECTA
(SERANGGA)
Insecta
adalah jenis hewan yang termasuk Filum ARTHROPHODA yang merupakan filum
terbesar. Secara umum morfologi anggota klas Insekta ini adalah:
§ Tubuh
terdiri atas ruas - ruas (segmen) dan terbagi dalam tiga daerah, yaitu caput,
thorax dan abdomen.
§ Kaki tiga pasang, pada thorax.
§ Antene
satu pasang.
§ Biasanya
bersayap dua pasang, namun ada yang hanya sepasang atau bahkan tidak bersayap
sama sekali.
Morfologi Beberapa Ordo Serangga yang Penting
a.
Ordo Orthoptera (bangsa
belalang)
Sebagian anggotanya dikenal sebagai
pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator
pada serangga lain.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki
sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena
- vena menebal / mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan
melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang
melipat di bawah sayap depan.
Alat - alat tambahan lain pada caput
antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah
mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada
thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat
pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar
terdapat pada tiap - tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia
luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
Ada mulutnya bertipe penggigit dan
penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang
maxilla dengan masing - masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan
palpus labialisnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola)
dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur ---> nimfa --->
dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan
ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah
:
·
Kecoa (Periplaneta sp.)
·
Belalang sembah / mantis (Otomantis sp.)
·
Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)
b.
Ordo Hemiptera (bangsa kepik)
/ kepinding
Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar
serta sebagian besar anggotanya bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa
maupun imago). Namun beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang
mingisap cairan tubuh serangga lain.
Umumnya memiliki sayap dua pasang
(beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian
pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut
Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap
depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.
Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang
terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap
berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada bagian anterior
kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruas - ruas memanjang yang membungkus
stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan
saluran ludah.
Metamorfose bertipe sederhana
(paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur ---> nimfa
---> dewasa. Bnetuk nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh
lebih kecil dari dewasanya.
Beberapa contoh serangga anggota ordo
Hemiptera ini adalah :
·
Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.)
·
Kepik hijau (Nezara viridula L)
·
Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
c.
Ordo Homoptera (wereng, kutu
dan sebagainya)
Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi
yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain
terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya.
Sayap depan anggota ordo Homoptera
memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang
sayap belakang bersifat membranus.
Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap
dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada
kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera.
Tipe metamorfose sederhana
(paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> nimfa
---> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman.
Serangga anggota ordo Homoptera ini
meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti :
·
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.)
·
Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor
Mask.)
·
Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).
d.
Ordo Coleoptera (bangsa
kumbang)
Anggota - anggotanya ada yang bertindak
sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa)
bagi serangga lain.
Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap
depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena sayap dan disebut elytra. Apabila
istirahat, elytra seolah - olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di
tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat
melipat di bawah sayap depan.
Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah,
umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari
suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan
kepala.
Metamorfose bertipe sempurna
(holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva
---> kepompong (pupa) ---> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki kaki
thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda).
Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas /
libera.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
·
Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L)
·
Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima
Gestr)
·
Kumbang buas (predator) Coccinella sp.
e.
Ordo Lepidoptera (bangsa
kupu/ngengat)
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat)
saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang
predator. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus
dan tertutup oleh sisik - sisik yang berwarna - warni. Pada kepala dijumpai
adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe
penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut
proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus
labialis berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola)
yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong
---> dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun
abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Beberapa jenisnya antara lain :
·
Penggerek batang padi kuning (Tryporiza
incertulas Wlk)
·
Kupu gajah (Attacus atlas L)
·
Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)
f.
Ordo Diptera (bangsa lalat,
nyamuk)
Serangga anggota ordo Diptera meliputi
serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa
hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi
menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya
juga dijumpai adanya antene dan mata facet.
Tipe alat mulut bervariasi, tergantung
sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau
pencucuk pengisap.
Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya
terdiri dari tiga bagian yaitu :
·
bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut
rostum
·
bagian tengah yang berbentuk silindris disebut
haustellum
·
bagian ujung yang berupa spon disebut labellum
atau oral disc.
Metamorfosenya sempurna (holometabola)
yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong
---> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di sampah atau sebagai
pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator.
Pupa bertipe coartacta.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
·
lalat buah (Dacus spp.)
·
lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F)
·
lalat rumah (Musca domesticaLinn.)
·
lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).
g.
Ordo Hymenoptera (bangsa
tawon, tabuhan, semut)
Kebanyakan dari anggotanya bertindak
sebagai predator / parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai
penyerbuk.
Sayap terdiri dari dua pasang dan
membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala
dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli.
Tipe alat mulut penggigit atau
penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.
Metamorfose sempurna (Holometabola) yang
melalui stadia : telur-> larva-->
kepompong ---> dewasa. Anggota famili Braconidae,
Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit
penting pada hama tanaman.
Beberapa contoh anggotanya antara lain
adalah :
·
Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu /
padi).
·
Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat
Artona).
·
Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang
Brontispa).
h.
Ordo Odonata (bangsa capung /
kinjeng)
Memiliki anggota yang cukup besar dan
mudah dikenal. Sayap dua pasang dan bersifat membranus. Pada capung besar
dijumpai vena - vena yang jelas dan pada kepala dijumpai adanya mata facet yang
besar.
Metamorfose tidak sempurna
(Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang
dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai
predator pada beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama, seperti
beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.
i.
Ordo Thysanoptera
Thysanos
artinya rumbai dan pteron berarti sayap. Serangga dari ordo Thysanoptera ini
berukuran sangat kecil. Sayapnya berjumlah dua pasang dengan bentuk memanjang,
sempit, membranus, dan pada bagian tepinya terdapat rambut-rambut halus
berumbai. Perkembangan hidup serangga Thysanoptera adalah paurometabola
(telur-nimfa-imago). Tipe alat mulut nimfa dan imago pencucuk-pengisap.
Serangga dari ordo ini dapat merusak daun, bunga, dan buah tanaman. Daun yang
terserang menjadi keriting atau salah bentuk. Bunga yang terserang menjadi
salah bentuk atau gugur, sedangkan serangan pada buah menyebabkan bercak-bercak
atau gugur.
Jenis serangga dari ordo Thysanoptera yang
sering merusak tanaman antara lain :
·
Thrips hitam
pada tanaman jagung (Heliothrips striatoptera Kob)
·
Thrips pada
bibit padi dan jagung (Thrips oryzae Will)
·
Thrips bawang
(Thrips tabaci Lind)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar